Minggu, 25 Juli 2010
KESAKSIAN IBLIS DARI MUIDZ BIN JABAL
Di dalam Al-Qur`an, Allah mengatakan bahwa setan sangatlah kufur dan suka melawan. Kita juga belajar dari Al-Qur`an bahwa setan akan mendekati manusia dari setiap arah dan ia akan berusaha dengan segala cara untuk membawa manusia kepada kebejatan moral. Metode yang paling sering dilakukan setan dalam rencana jahatnya adalah menghalangi manusia dari melihat kebaikan dalam segala peristiwa yang menimpanya.
KESAKSIAN IBLIS
Para pembaca rahimakumullah,
Mari kita ikuti kisah yang dituturkan oleh Shahabat Muidz bin Jabal berikut ini.
"Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”.
Beliau melanjutkan, “Itu iblis, laknat Allah bersamanya”.
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Namun Nabi SAW menahannya dan bersabda: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata:
"Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi"
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”,
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
Nabi bersabda: “Siapa yang memaksamu? “
Iblis menjawab: “Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin”. “Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu.
"Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”.
Orang yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah.
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”“Lalu siapa lagi?”
“Orang Alim dan wara’ (Berhati-hati)”“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”“Apa tanda kesabarannya?”
” Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar”.“Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur”“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
”Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Alquran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah di atas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu
keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan ... segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
Rasulullah melanjutkan pertanyaannya:
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya:
“Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba”“Siapa sahabatmu?”
“Pezina”“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan salat Jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan salatnya dengan sengaja”
Iblis Tidak Berdaya di Hadapan Orang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda:
“Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali: ”Tidak, tidak!". Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir! Bagaimana Anda bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua, baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas!”
"Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
"Tidakkah Anda tahu wahai Muhammad, bahwa barangsiapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak-anaknya
"Tahukah Anda wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan? Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid. "Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada salat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu salat berjamaah. Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa."
Tahukah Anda, wahai Muhammad, bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
Cara Iblis Menggoda
"Tahukah engkau wahai Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku".
"Tahukah kau Muhammad, Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, "Cerai!"
"Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur salat. Setiap ia hendak berdiri untuk salat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan salat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia salat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘salatmu tidak sah’.
"Bukankah Anda tahu wahai Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam salatnya akan dipukul?
Jika ia salat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun salat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia salat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam."
"Anda tahu bahwa melakukan itu batal salatnya dan wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam salat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan ia pun semakin taat padaku." Kebahagiaan apa untukmu, sedangan aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan salat. Aku katakan padanya: “kamu tidak wajib salat, salat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau salat.” Ia pun mati dalam kekafiran.
Jika ia mati sambil meninggalkan salat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan."
"Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu".
"Wahai Muhammad!, apakah kau akan bergembira dengan umatmu..., padahal aku mengeluarkan seperenam (1/6) mereka dari Islam?”
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa sajakah itu?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan."
Allah berfirman,
وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku".
Allah berfirman,
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra [17] : 27)
"Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat".
Iblis berkata lagi: “Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat:
وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَإِلاَّ مَن رَّحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ
“mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :[11]118 – 119).
Juga membaca,
اللَّهِ قَدَراً مَّقْدُوراً
” Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab [33]: 38)
Iblis lalu berkata: ” Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. "Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.”
[Dari: The-secrets-kesaksian-iblis-dari-muadz-bin-jabal-dari-ibn-abbas - Dengan CATATAN dari Mas Nur Ibnu Al Minhadi dalam kolom komentar di bawah ini]
subhanallah Alhamdulillah terima kasih: bang note-y .ayu izin share
BalasHapusA. Dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
BalasHapusKetika ditanya tentang riwayat ini, berikut jawaban beliau:
“Ini hadits dusta. tidak terdapat di dalam kitab-kitab muslimin yang dipercaya baik kitab shahih, sunan ataupun musnad. siapa saja yang tahu bahwa ini adalah dusta atas nama nabi maka tidak boleh meriwayatkannya … ” [Majmu’ al-Fatawa 18/350]
B. Fatwa Syekh Abdurrahman as-Suhaimi (Ulama Masjid Nabawi dan Dosen Universitas Islam Madinah):
Hapus"Ini dusta yang nyata! Ini hadits maudhu’, dusta, tidak boleh meriwayatkannya, menyampaikan dan menyebarkannya di masyarakat kecuali jika ingin mengingatkan bahayanya hadits ini dan menjelaskan dustanya.
Di antara tanda-tanda dusta yang nyata adalah:
1.. Menyebutkan (sumpah dengan talak!) hal ini tidak pernah dikenal di antara para shahabat radhiallahu anhum
2. Pernyataannya tentang tempat berlindungnya (di bawah kuku manusia) ini bertentangan dengan hadits yang shahih dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi: jika seseorang bangun dari tidurnya, maka bersihkan hidung dengan air tiga kali karena syetan menginap di dalam hidungnya.
3. Pernyataannya melalui lisan syetan: (Saya punya anak yang saya beri nama kahil yaitu yang menjadi celak mata manusia di majlis ulama dan khutbah hingga mereka tertidur saat mendengarkan nasehat para ulama maka tidak dicatat baginya pahala selamanya) bagaimana tidak dicatat baginya pahala selamanya, padahal dia telah hadir di majlis ilmu dan khutbah? Apakah sama antara yang hadir dan dikalahkan oleh kantuknya dengan yang tidak hadir sama sekali?
4. Saya juga ingat di sebagian riwayat-riwayat dusta ini bahwa mereka berkata sesungguhnya Nabi menawarkan kepada Iblis taubat agar beliau memberinya syafaat nanti di sisi Allah! Ini dusta yang paling besar. Sesungguhnya Allah telah berfirman dan firman-Nya adalah benar, berjanji dan janji-Nya tidak mungkin diingkari dan tidak pernah diganti keputusannya. Dia telah menjanjikan Iblis untuk berusia hingga hari kiamat. Dia telah memberitahukan bahwa Iblis itu terlaknat dan akan masuk Jahannam, kelak Iblis akan menyampaikan khutbahnya di hadapan para pengikutnya di Jahannam dan seterusnya. Bagaimana kemudian dia ditawari taubat?! Karena diterimanya taubat dan pemberian syafaat baginya artinya membuang semua hal yang disampaikan Allah dalam firman-Nya tersebut di atas.
Maka, berhati-hatilah bagi yang menyebarkan kedustaan nyata seperti ini. Setiap hadits yang berisi hal seperti ini, dan sepanjang ini, maka telah menyebabkan keraguan, tidak boleh diterima hingga diperiksa.
Nasehat bagi yang sering membuka internet agar jangan terlalu cepat menyebarkan kedustaan-kedustaan dan hadits-hadits pendongeng seperti ini. Tapi tanyakan dulu kepada ahli ilmu.
Dan bahaya sekali menyebarkan hadits dusta, karena yang menyebarkannya akan mendapatkan dosa dusta dan bergabung dalam dusta dengan yang membuatnya.
Telah diingatkan dengan keras dalam hadits yang shahih:
عَنْ الْمُغِيْرَةِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ كَذِباً عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
"Dari Mughirah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Se-sungguhnya berdusta atas (nama)ku tidaklah sama seperti berdusta atas nama orang lain. Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendak-lah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.” [HSR. Al-Bukhari (no. 1291) dan Muslim (I/10), diriwayatkan pula semakna dengan hadits ini oleh Abu Ya’la (I/414 no. 962), Cetakan Darul Kutub al-‘Ilmiyyah dari Sa’id bin Zaid]
Dan dalam sabda Nabi yang lain:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَكْذِبُوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَكْذِبُ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ.
"Dari ‘Ali, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ‘Janganlah kamu berdusta atas (nama)ku, karena sesungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka pasti ia masuk Neraka.’” [HSR. Ahmad (I/83), al-Bukhari (no. 106), Muslim (I/9) dan at-Tirmidzi (no. 2660)]
Wallahu ta’ala a’lam.
C. Fatwa dari Markas Fatwa di bawah bimbingan DR. Abdullah al-Faqih:
HapusSegala puji bagi Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah, keluarga dan shahabatnya.
Amma ba’du.
Hadits ini tidak ada sumbernya, bahkan dusta nyata yang tidak boleh diceritakan kecuali untuk mengingatkan dan menjauhkan umat darinya.
Di dalamnya ada kedustaan nyata yang tidak mungkin dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Wallahu a’lam.