Minggu, 09 Mei 2010
Khailafah Umar Bin Khattab RA
Umar bin Khattab ra adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Ia dijuluki Al Faruq karena beliau merupakan pemisah antara kebenaran dan kebatilan, juga dijuluki Abu Hafshin (Bapak Singa) karena keberaniannya.
Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, kepala bagian depannya botak serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. Itulah gambaran fisik dari Umar bin Khattab ra.
Ia terkenal keras pada masa jahiliyah dan juga setelah masuk islam. Ketika umat islam yang belum begitu banyak berhijrah ke Madinah, iapun turut berhijrah. Dikala para sahabat yang lain berhijrah dengan secara sembunyi-sembunyi beliau justru berhijrah secara terang-terangan. Dengan menyandang pedang dan meletakkan busur di pundaknya serta ditangan terhunus anak panah, beliau mendatangi Ka’bah dimana saat itu para pembesar Quraysi sedang berada di halamannya. Lalu beliau thawaf sebanyak tujuh kali dan mengerjakan shalat dua rakaat di makam Ibrahim AS kemudian beliau mendatangi kumpulan mereka satu persatu, seraya berkata dengan muka seram dan menakutkan, “Sesungguhnya aku berniat hijrah , siapa yang ingin ibunya celaka, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka besok temuilah aku di belakang lembah ini!” Tetapi tak seorang musyrikinpun yang berani menemui dan menghadang beliau.
Bukan hanya manusia syetan juga takut dengan Umar bin Khattab ra. ”Wahai Umar demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah syaitan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lewati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu.” (HR Bukhari dari Saad bin Waqqash ra)
Masuknya Umar bin Khattab ra ke dalam Islam atas hidayah dari Allah SWT telah merubah metode dakwah Rasulullah yang awalnya sembunyi-sembunyi menjadi terbuka. Umar bin Khattab ra berkata ”Kalau begitu kenapa kita harus sembunyi-sembunyi? Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, hendaklah engkau keluar dan kami akan keluar bersamamu.” Umar berubah menjadi kekuatan besar yang memperkokoh barisan pasukan Allah SWT sehingga mencemaskan kaum musyrikin.
Dalam hal ibadah umar adalah contoh yang sangat luar biasa
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Umar bin Khattab ra pergi ke kebunnya, ketika pulang ia mendapati orang-orang sudah selesai melaksanak sholat ashar berjamaah. Maka beliau berkata,;”Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah selesai shalat ashar berjamaah! Kini kebunku kusedekahkan untuk orang-orang miskin!”
Kepemimpinan Umar bin Khattab ra, tak seorangpun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tipoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.
Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas
Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud berkata, ”Seandainya ilmu Umar bin Kattab ra diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab ra lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabatpun berpendapat bahwa Umar bin Khattab ra menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al-qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum khamr (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.
Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud lagi wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Dalam satu riwayat, Qatadah berkata; ”Pada suatu hari Umar bin Khattab ra memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, ”Umar bin Khattab ra berkata, ”Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.”
Beliaulah yang lapar duluan dan yang paling terakhir kenyang
Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya. Sungguh tauladan yang patut dicontoh oleh umat Islam sekarang ini terlebih bagi yang merasa pemimpin masyarakat.
UMAR BIN KHATTAB RA DAN AL-QURAN
Umar bin Khattab ra mempunyai pemikiran yang sangat hebat. Beberapa pendapatnya merupakan sebab turunnya al-Quran. Di antaranya adalah:
1. Kisah tawanan Perang Badar [Ayat 28 Surah Al-Anfal]
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar."
2. Ayat Menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat [Ayat 125 Surah Al-Baqarah]
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim [1] tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.”
3. Ayat Hijab [Ayat 53 Surah Al-Ahzab]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk Makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) [2], tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah Amat besar (dosanya) di sisi Allah."
4. Ayat tentang asal-usul kejadian manusia [Ayat 12 Surah Al-Mukminun]
"Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."
5. Ayat tentang arak [Ayat 219 Surah Al-Baqarah dan Ayat 43 Surah An-Nisa’]
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar [3] dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah:"yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,"
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub [4], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun."
6. Ayat Larangan Mensolati Jenazah Orang Munafiq [Ayat 84 Surah At-Taubah]
"Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam Keadaan fasik."
7. Kisah orang Munafiq [Ayat 6 Surah Al-Munafiqun]
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."
8. Ayat tentang pergi berperang [Ayat 5 Surah Al-Anfal]
"Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran [5], Padahal Sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya,"
9. Ayat tentang dusta [Ayat 16 Surah An-Nur]
"Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar.”
10. Ayat tentang penghalalan jima’ di malam bulan Ramadhan [Ayat 187 Surah Al-Baqarah]
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf [6] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."
11. Ayat tentang malaikat Jibril dan kitab-kitab Allah [Ayat 97 Surah Al-Baqarah]
"Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman."
12. [Ayat 65 Surah An-Nisa’]
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
13. [Ayat 13 Surah Al-Waqiah]
"Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, ... "
UMAR BIN KHATTAB RA DAN HADITS
”Semasa tidur, aku bermimpi bahwa aku berada dalam Syurga. Aku lihat seorang perempuan sedang berwudlu dekat sebuah istana. Aku bertanya untuk siapa istana ini. Katanya: Untuk Umar” Hadist riwayat Shiekhaini (Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya Allah menjadikan lidah dan hati Umar itu di atas kebenaran. (Hadist riwayat At-Tirmizi).
Sekiranya selepas aku ada nabi, sudah pasti Umarlah orangnya. (Hadist riwayat At-Tirmizi).
Sesungguhnya aku lihat syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia lari terbirit-birit dari Umar. (Hadist riwayat At-Turmizi).
Umar cahaya bagi penduduk Syurga
Semua malaikat di langit menyayangi Umar dan semua syaitan di dunia melarikan diri dari Umar.
Sesungguhnya ada seseorang di kalangan umat sebelum kamu yang menjadi sebutan ramai (kerana kebaikannya), jika perkara ini terjadi dalam umat Islam, sudah tentu Umarlah orangnya. (Hadist riwayat Bukhari)
Tidak ada sesuatu perkara yang diperkatakan oleh orang ramai dan kemudian diperkatakan oleh Umar, niscaya turunlah al-Quran sebagaimana yang dilafazkan oleh mulut Umar. (Kata-kata Abdullah bin Umar).
Kompilasi Riwayat Para Khalifah Kiriman dari "The Ijank"
[1] Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. sewaktu membangun Ka’bah.
[2] Pada masa Rasulullah s.a.w pernah terjadi orang-orang yang menunggu-nunggu waktu Makan Rasulullah s.a.w. lalu turun ayat ini melarang masuk rumah Rasulullah untuk Makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya Rasulullah.
[3] Segala minuman yang memabukkan.
[4] Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.
[5] Menurut Al Maraghi: Allah mengatur pembagian harta rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran pula. menurut Ath-Thabari: keluar dari rumah dengan maksud berperang.
[6] I’tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
0 KOMENTAR:
Tulis Komentar