TANYALAH HATI NURANIMU

Rasulullah SAW bersabda; "Tanyakan pada hatimu sendiri! Kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya." [HR Imam Ahmad bin Hanbal]

MENGAPA AKU BELAJAR AL-QURAN?

Rasulullah SAW bersabda; "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. - Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Quran itu pada hari Kiamat akan memberikan syafa’at kepada pembacanya" [HR. Bukhari - Muslim]

RAHASIA DI SEKITAR DUNIA IBUKU

Rasulullah SAW bersabda; "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: masuklah engkau dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." [HR Imam Ahmad bin Hanbal]

SUDAH BAIKKAH SHALATKU?

Rasulullah SAW bersabda: "Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak akan rusak pula seluruh amal perbuatannya." [HR. At-Thabrani - Dari Anas RA]

AJARI KAMI ILMU YANG BAIK

Rasulullah SAW bersabda; "Mendidik anak lebih baik bagimu daripada setiap hari bersedekah satu sha - Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama daripada (pendidikan) akhlak yang baik." [HR. At-Tirmidzi Dari Jabir bin Samurah r.a dan Amr bin Sa’id bin Ash r.a]

Kamis, 10 Mei 2018

40 Hadits Pendek Untuk Anak

 
Sekalipun tetap tidak dapat menyembunyikan decak kagum luar biasa tiap kali mengetahuinya, tapi seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya metodologi belajar-mengajar di berbagai bidang dan disiplin ilmu dewasa ini, mungkin di antara kita ada yang sudah mulai agak terbiasa mendengar atau melihat Hafiz Cilik Indonesia yang dapat membuktikan dirinya hafal dengan sempurna puluhan, bahkan seluruh kandungan 114 surah Al-Quran yang terdiri dari 6.236 ayat!

Memang sangat mengagumkan, karena di samping dorongan kuat dan usaha tiada lelah dari orangtua, guru, dan semua pihak terkait, termasuk tentu saja niat dan usaha keras sang Hafiz Cilik sendiri, hal semusykil itu - menghafal ayat-ayat yang bukan merupakan bahasa ibunya - tentu hampir mustahil dapat dikuasai oleh seorang bocah jika tidak ada "campur tangan" dari Allah Subhanahu Wata'ala di sana!

YA, itulah salahsatu keajaiban nyata yang disebut sebagai mukjizat Al-Quran!

Lantas, bagaimana halnya dengan penghafal hadits? Pernahkah anda mendengar adanya Al-Hafidz cilik Indonesia?

Pada masa kenabian sampai hampir setengah abad setelah Rasulullah SAW wafat, Ummul Mukminin; Aisyah ra diketahui hafal dan telah meriwayatkan 1.210 hadits, dan sekitar 300 hadits di antaranya diriwayatkan kembali secara bersama oleh ulama hadits masyhur Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Imam Bukhari sendiri, yang lahir pada tahun 810M, atau 178 tahun setelah Ummul Mukminin Aisyah ra wafat, diketahui pada masa remajanya sudah hafal dengan sempurna lebih dari 15.000 hadits berikut segala catatan terkait dari setiap hadits yang dihafalnya. Sedangkan pada masa-masa selanjutnya beliau banyak menghabiskan waktu bergelut dengan sekitar 600.000 hadits dalam uayanya memilah-milah sedemikian banyak hadits tsb berdasarkan derajatnya masing-masing, sehingga dengan merujuk pada kitab-kitab karya Imam Bukhari yang kemudian ditulisnya, dewasa ini kita dapat lebih mudah mengenali mana hadits hasan, hadits shahih, hadits dhaif, bahkan hadits maudhu.

Adapun Imam Muslim yang lahir pada tahun 817M, atau 7 tahun setelah kelahiran Imam Bukhari adalah murid Imam Bukhari yang pada usia mudanya diketahui hafal sekitar 3.030 hadits, dan berdasarkan pada kitab-kitab yang kemudian ditulisnya, diperkirakan beliau hafal sekitar 7.275 hadits!

Nah, dari sedkit contoh di atas, rasanya bukan hal mustahil bagi anak-anak Indonesia untuk juga tampil sebagai penghafal hadits, walau tidak harus sebanyak hafalan Para Imam Ahlul Hadits, namun setidaknya hafal hadits-hadits pendek yang kelak akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-harinya sebagai anak-anak shaleh dari keluarga Muslim yang shaleh pula!

Jadi, tidak hanya mengajarkan Shalat, Puasa, dan membaca Al-Quran saja, mengajarkan putra-putri kita bacaan Hadits juga merupakan hal yang sangat bermanfaat, agar pengetahuan mereka tentang agama semakin lengkap dan menjadikan iman mereka kokoh sejak usia dini.

Ada banyak hafalan hadits pendek yang dapat kita ajarkan, tentunya dengan bimbingan dan contoh-contoh yang realistis, agar kelak dapat menjadi pegangan dan amalan mereka sendiri dalam kehidupan nyatanya.

Mengajarkan anak-anak tentang hadits juga memiliki berbagai keutamaan, seperti di antaranya diriwayatkan dalam salahsatu hadits;
“Semoga Allah menjadikan berseri-seri wajah seseorang yang mendengar dari kami hadits lalu dia menghafalkannya kemudian menyampaikannya kepada orang lain ….” [HR. Tirmidzi, HR. Abu Daud dan HR Ibnu Majah; dari Zaid bin Tsabit ra]
Berikut adalah 40 hadits pendek pilihan yang dapat kita ajarkan pada anak sejak dini:
1. HADITS IMANIAH

الَدِّيْنُ يُسرٌ
Ad diinu yusrun
Artinya: Agama itu mudah [HR Bukhari]

نمَا الأعْمَالُ باِلنِّيَةِإِ
Innamal a’maalu bin niyyaat  

Artinya: Setiap amal sesuai dengan niatnya [HR Bukhari]
 


لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ عَلَى أَحَدٍ يَقُولُ : اَللهُ اَللهُ
Laa taquumus saa’atu ‘alaa ahadin yaquulu Allah … Allah …
Artinya: Tidak akan datang kiamat selama masih ada yang mengucap Allah… Allah…[HR Muslim]
 
 

الَدُّعَاءُ مُخُّ اْلِعبَادَةِ

Ad du’aau mukhkhul ibaadah
Artinya: Do’a adalah inti ibadah [HR Tirmizi]
 


اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ
Ittaqillaha haitsu maa kunta  
Artinya: Takutlah kepada Allah dimana saja kamu berada [HR Tirmizi]


 
لدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِا
Ad daallu ‘alal khairi kafaa’ilihi
Artinya: Orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan orang yang diajaknya [HR Tirmizi]
 


مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Man tashabbaha bi qaumin fa huwa min hum
Artinya: Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan digolongkan sebagai kaum tersebut [HR Abu Daud]
 
 

مَنْ بَنىَ لِلّهِ مَسْجِدًا بَنىَ اللهُ لَهُ بَيْةً فِي الجَنَّةِ

Man banaa lillahi masjidan banallahu lahuu baytan fil jannah  
Artinya: Barangsiapa membangun masjid karena Allah maka Allah akan bangunkan rumah baginya di dalam surga [HR Muslim]



 
2. HADITS IBADAH
 


مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلاَةُ

Miftaahul Jannati As Sholaah  
Artinya: Kunci surga adalah shalat [HR Ahmad]
 


الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ
At thuhuuru syathrul imaan  
Artinya: Kebersihan adalah sebagian iman [HR Muslim]
 


اَلدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ
Ad du’aau silaahul mu’min  
Artinya: Do’a adalah senjata orang beriman (Jamius Saghir)
 


الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Al kalimatut thayyibatu shadaqah
Artinya: Berkata yang baik adalah sedekah [HR Bukhari]
 


خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Khairukum man ta’allamal Qur’aana wa ‘allamahu
Artinya: Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya [HR Bukhari]
 
 

أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ يُنْفَقْ عَلَيْكَ

Anfiq yabna Aadama yunfaq ‘alaik  
Artinya: Berinfaqlah wahai anak Adam maka engkau akan dibalas [HR Bukhari]
 
مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا
Man hamala ‘alainas silaaha fa laisa minnaa
Artinya: Barangsiapa menakut-nakuti dengan senjata kepada kami maka bukan golongan kami [HR Bukhari]
 
 

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

Man ‘azzaa musaaban falahu mitslu ajrih
Artinya: Barangsiapa menghibur orang yang tertimpa musibah maka baginya pahala seperti orang yang tertimpa musibah [HR Tirmizi] 


 
3. HADITS MUAMALAH

 


مَنْ غَشَّنا فَلَيْسَ مِنَّا
Man ghassyanaa fa laisa minnaa
Artinya: Siapa yang curang bukan golongan kami [(HR Muslim]
 


مَنِ انْتَهَبَ نُهْبَةً فَلَيْسَ مِنَّا

Manintahaba nuhbatan fa laisa minnaa
Artinya: Siapa merampas milik orang bukan golongan kami [HR Tirmizi]
 


لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ

La’ana Rasulullahi (SAW) ar rasyia wal murtasyia
Artinya: Laknat Rasulullah (saw) kepada orang yang menyogok dan yang disogok [HR Abu Daud]
 


الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Al mar’u maa man ahabba
Artinya: Seseorang akan bersama siapa yang dicintainya [HR Muslim]
 
 

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Sibaabul muslimi fusuuqun wa qitaaluhu kufrun  
Artinya: Mencaci seorang muslim adalah dosa dan memeranginya adalah kufur [HR Tirmizi]
 


أحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا
Ahabbul bilaadi ilallaahi masaajiduha  
Artinya: Tempat yang paling dicintai Allah di muka bumi adalah masjid-masjidnya [HR Bukhari]



بَلِّـغُوْا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Ballighuw anniy walau aayah
Artinya: Sampaikan dariku walau satu ayat [HR Bukhari]



اَلأَنَاةُ مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

Al-anaatu minallahi wal ‘ajalatu minas syaithan  
Artinya: Kehati-hatian datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan datangnya dari setan [HR Tirmizi]


4. HADITS MUASYARAH
 


الَسَّلامُ قَبْلَ الكَلاَمِ
Assalamu qablal kalam  
Artinya: Ucap salam sebelum bicara [HR Bukhari]



الْجَنَّةُ تَحْتَ أقْدامِ الأُمَّهَاتِ
Al Jannatu tahta aqdaamil ummahaat  
Artinya: Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu (Kanzul Ummal)



رِضَى الرَّبِّ في رِضَى الْوَالِدِ

Ridhar Rabbii fii ridhal waalid
Artinya: Ridha Allah terletak di dalam ridha orang tua [HR Tirmizi]



لايَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Laa yadkhulul jannata qaati’un  
Artinya: Tidak akan masuk surga pemutus tali persaudaraan [HR Muslim]

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يوم القيامة
Man satara musliman satarahullaahu yaumal qiyamah
Artinya: Siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat [HR Muslim]



اَلْيَدُ اْلعُلْياَ خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى

Al yadul ulya khairun minal yadis suflaa  
Artinya: Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah [HR Muslim]



لاَ يَدْخُلُ الجنَّةَ مَنْ لاَ يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

Laa yadkhulul jannata man laa ya’manu jaaruhu bawaa’iqahu
Artinya: Tidak masuk surga orang yang tetanggannya tidak merasa aman dari gangguannya [HR Muslim]

لايُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ مَرَّتَيْنِ

Laa yuldaghul mu’min min juhrim marratain
Artinya: Orang beriman tidak akan tersengat dua kali di lubang yang sama [HR Bukhari]

0 KOMENTAR:

Tulis Komentar