Selama berabad-abad, kata "Jihad" dalam ajaran Islam dan Konsep Jihad dalam ajaran Islam itu sendiri telah demikian banyak disalahartikan, tidak saja oleh kelompok-kelompok di luar Islam, bahkan tidak sedikit pula oleh kelompok-kelompok dari kalangan Islam sendiri yang memaknainya secara sangat sempit, seolah-olah jihad merupakan satu-satunya bentuk perjuangan teragung setiap Muslim dalam upayanya menegakkan ajaran Islam yang identik dengan tindak kekerasan!
Pemahaman sempit ini, pada gilirannya melahirkan aksi-aksi terror atas nama Islam yang kerapkali menghilangkan banyak nyawa manusia di berbagai belahan bumi yang ironisnya, justru sangat menyelisihi dan benar-benar bertentangan dengan
inti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagi agama
Rahmatan Lil Alamin, atau
agama pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta!
Allah berfirman,
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (QS. Anbiyaa: 107)
Karena itu, menghilangkan nyawa makhluk Allah merupakan perbuatan terlarang sebagaimana firman-Nya,
وَ لَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِیۡ حَرَّمَ اللّٰہُ اِلَّا بِالۡحَقِّ ؕ ذٰلِکُمۡ وَصّٰکُمۡ بِہٖ لَعَلَّکُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ
" ... janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti." (QS. Al-An'am: 151)
مِنۡ اَجۡلِ ذٰلِکَ ۚۛؔ کَتَبۡنَا عَلٰی بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ اَنَّہٗ مَنۡ قَتَلَ نَفۡسًۢا بِغَیۡرِ نَفۡسٍ اَوۡ فَسَادٍ فِی الۡاَرۡضِ فَکَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِیۡعًا ؕ وَ مَنۡ اَحۡیَاہَا فَکَاَنَّمَاۤ اَحۡیَا النَّاسَ جَمِیۡعًا ؕ وَ لَقَدۡ جَآءَتۡہُمۡ رُسُلُنَا بِالۡبَیِّنٰتِ ۫ ثُمَّ اِنَّ کَثِیۡرًا مِّنۡہُمۡ بَعۡدَ ذٰلِکَ فِی الۡاَرۡضِ لَمُسۡرِفُوۡنَ
" .... barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi." (QS. Al-Maidah:32)
Dengan demikian, menurut ajaran Islam sendiri, mengaitkan upaya Jihad di jalan Allah dengan aksi-aksi teror, apalagi sampai menyebabkan hilangnya nyawa makhluk Allah, pada dasarnya adalah tindakan yang melawan hukum Allah!
JIHAD TIDAK SAMA DENGAN TERORISME
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 Tahun 2004 tentang terorisme menyebut aksi teror dan jihad adalah dua tindakan yang berbeda. Jihad merupakan kata serapan dari bahasa Arab, memiliki arti mengerahkan segenap potensi diri untuk mencapai suatu tujuan mulia.
Jihad juga berarti segala usaha dan upaya sekuat tenaga serta kesediaan untuk menanggung kesulitan di dalam memerangi dan melawan agresi musuh dalam segala bentuknya. Sedangkan terorisme disebut sebagai tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat.
Jihad dan terorisme memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Tujuan jihad adalah melakukan perbaikan denga maksud menegakkan agama Allah, dan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syari’at dengan sasaran yang sudah jelas.
Sementara terorisme bersifat merusak (ifsad) dan anarkhis, tujuannya menciptakan rasa takut atau menghancurkan pihak lain yang dilakukan tanpa aturan dengan sasaran tanpa batas. Dari perbedaan ini, dan sesuai pula dengan ajaran Islam itu sendiri, dengan tegas MUI mengharamkan terorisme di satu sisi dan dan mewajibkan jihad di sisi lain.
JIHAD TIDAK SELALU BERARTI PERANG
Jihad hawa nafsu dikatakan sebagai jihad terbesar seorang hamba.
Dalam kitab
Minhajul Muslim yang masyhur,
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menjelaskan bahwa jihad tidak selamanya diartikan perang. Ia menyebut ada empat macam jihad yang menjadi bagian penting dalam ajaran Islam.
• Jihad terhadap orang kafir yang memerangi IslamJihad ini bisa dengan terjun ke medan perang, harta, lisan dan hati. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Berjihadlah kalian melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian," [HR. Ahmad].
• Jihad melawan orang fasik dengan terjun ke medan perang, harta, lisan dan hati
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, bila tidak mampu maka dengan lisannya, bila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman," [HR. Muslim].
• Jihad melawan syetan dengan cara menolak syubhat yang dia bawa dan meninggalkan maksiat yang ia iming-imingi
Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu," (QS. Fathir: 6).
• Jihad melawan hawa nafsu
Jihad ini dengan menggiringnya belajar pengetahuan agama, mengamalkannya, mengajarkannya, memalingkan dirinya dari keinginan nafsunya serta melawan gejolaknya. Jihad melawan hawa nafsu ini bahkan disebut sebagai jihad agung, sampai-sampai dikatakan sebagai jihad terbesar seorang hamba.
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi juga mengatakan jihad memiliki banyak hikmah dari pelaksanaannya, yakni agar musuh ajaran agama dan kejahatan bisa terusir, jiwa dan harta terjaga, hak terlindungi, keadilan terbentengi serta kebaikan dan Islam bisa tersebar.
Dengan mengamalkan beragam jenis jihad tersebut, Insya Allah seseorang akan mendapatkan ridha Allah Ta'ala dan Insya Allah pula akan mendapatkan surga-Nya jika meninggal dalam pelaksanaannya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Perumpamaan mujahid di jalan Allah dan Allah maha mengetahui tentang orang yang berjihad di jalan-Nya ialah seperti orang yang selalu berpuasa dan mengerjakan shalat malam. Allah menjamin seseorang yang berjihad di jalan-Nya bila menininggal akan dimasukkan ke dalam syurga atau dikembalikan dengan selamat beserta pahala atau ghanimah," (HR. Ibnu Majah).
Sumber:
Republika Online
Berikut beberapa referensi perihal Jihad di jalan Allah yang seyogyanya patut untuk dicermati dengan mengedepankan akal budi berdasarkan pada pemahaman akan ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits yang berhubungan dengan jihad:
0 KOMENTAR:
Tulis Komentar